AwanbabyClothing – Bunda, saat bayi menangis berlebihan bisamenyebabkan bayi kembung. Untuk itu, selalu perhatikan si kecil saat menangis terlalu lama. Saat bayi atau anak kecil mengalami kembung, akan lebih sulit karena mereka belum bisa menjelaskan atau memahami mengapa merasa tidak enak.
Melansir dari Texas Children, gas merupakan bagian yang normal dari sistem gastrointestinal (GI) dan kita semua memiliki gas dalam tubuh. Perut bayi yang menjadi kembung setelah menyusu, kemungkinan penyebabnya karena pola minum ASI yang terlalu cepat, menelan terlalu banyak udara, atau mencerna makanan tertentu. Sehingga membuat gas terjebak di dalam perut.
Penyebab kembung juga bermacam-macam bunda. berikut selengkapnya
- Iritan
Alergi makanan atau sensitif, mengonsumsi makanan yang tinggi asam fitat (kacang-kacangan, biji-bijian) atau karbonasi juga bisa menyebabkan kembung pada anak-anak. - Infeksi
Bakteri atau virus, bakteri baru atau berkepanjangan, atau sindrom pertumbuhan berlebih bakteri usus juga bisa menyebabkan perut anak menjadi kembung. - Regulasi tubuh
Refluks, malabsorpsi dan defisiensi enzim, efek samping obat / suplemen, tangisan berlebihan, atau menelan udara, atau sistem pencernaan yang belum matang juga bisa menyebabkan anak merasakan kembung.
Jika bayi kembung, yang harus Bunda perhatikan adalah gas tersebut bisa menyebabkan rasa sakit perut yang hebat. Apabila anak mengeluh dan tampak sangat tidak nyaman, sebaiknya hubungi dokter untuk mengesampingkan hal yang lebih serius.
Dalam kasus yang jarang terjadi, gas yang berlebihan dan sering dapat menjadi tanda bahwa usus tidak berfungsi dengan baik, tetapi hal seperti ini akan disertai dengan gejala lain.
Gas biasanya mulai sekitar 20-30 menit setelah makan,dan dapat berlanjut selama satu jam atau beberapa jam. Ini juga tidak bertahan lebih dari 12 jam, kecuali orang tersebut terus memakan makanan yang mengganggu.
Untuk itu, pastikan untuk menyendawakan bayi sesegera mungkin setelah memberinya ASI, dan juga di tengah menyusui, jika mereka tampak tidak nyaman atau memiliki masalah dengan meludah. Sedangkan untuk gas kronis, cari perubahan pola makan atau temui dokter untuk mengidentifikasi penyebab lain.